Belajar Mengasah Sabar

Sahabat saudara BenSufi, kami yakin diantara sahabat pernah mendengar ungkapan bahwa “Sabar sih sabar, tapi sabar juga kan ada batasnya”. Jika memang kesabaran ada batasnya, seberapakah batasan kesabaran itu?

Semestinya kesabaran itu tidak berbatas. Ia seluas langit, sedalam perut bumi. Ia merupakan peralihan udara yang dibentuk menjadi satu perbuatan.

Seperti pada kisah motivasi yang kami angkat berikut ini, bersumber dari salamsuper.co, semoga kisah motivasi ini memberikan semangat bagi kita, untuk belajar mengasah sabar dalam menghadapi hidup ini.

Di suatu sore hari pada suatu desa kecil, ada seorang yang sudah tua duduk bersama anak nya yang masih muda yang baru saja diwisuda akan kelulusannya pada perguruan tinggi ternama di kota itu. Mereka duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka.

Saat mereka berbincang-bincang, datang seekor burung hinggap di ranting pohon. Si ayah lalu menunjuk jari ke arah burung itu sambil bertanya,

“Nak, apakah benda hitam itu?” “Burung gagak, Ayah”, jawab si anak.
Ayah-nya mengangguk-anggukkan kepala, namun tak berapa lama kemudian, sang ayah mengulangi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi, lalu menjawab dengan sedikit keras.

“Itu burung gagak, Ayah!”

Tetapi kemudian tak berapa lama si ayah kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama.

Si anak merasa sedikit bingung dengan pertanyaan yang sama diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat,

“BURUNG GAGAK!!” Si ayah terdiam seketika.

tidak lama kemudian, sang ayah sekali lagi mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada tinggi dan kesal kepada sang ayah,

“Itu gagak, Ayah.” Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar hilang sabar dan menjadi marah.

“Ayah!!! Saya tak tahu Ayah paham atau tidak. Sudah 5 kali Ayah bertanya soal hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang Ayah mau saya katakan????

Itu burung gagak Ayah….., burung gagak”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.

Kemudian si ayah lalu bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang kebingungan.Kemudian si ayah keluar dengan sebuah buku di tangannya. Dia mengulurkan buku itu kepada anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya. Ternyata buku tersebut adalah sebuah diary lama.

Sambil menunjuk pada suatu lembaran pada buku si ayah berkata, “Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis di dalam diary ini,”.

Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut.

“Hari ini aku di halaman melayani anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya,

“Ayah, apa itu?” Dan aku menjawab, “Burung gagak.”
Walau bagaimana pun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku, aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak.”

Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si Ayah yang kelihatan sayu. Si Ayah dengan perlahan bersuara,

“Hari ini Ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau telah hilang kesabaran serta marah. Engkau telah dewasa anakku. Asahlah kesabaranmu. karena itu adalah salah satu kunci meraih suksesmu”

Lalu si anak seketika memerah karena malu. Ia bersimpuh di kedua kaki ayahnya meminta maaf atas apa yg telah ia perbuat.

Sahabat sekalian,
Kesabaran adalah turunan dari cinta. Ia merupakan kesederhanaan sikap. Saking sederhananya, orang sabar kerap dianggap sebagai seorang yang bodoh. Tetapi, jangan dikira kesabaran itu tidak memiliki daya. Daya inilah yang akan mampu meletakkan diri kita yang sesungguhnya.

Dalam hidup, kesabaran adalah salah satu point penting untuk meraih kesuksesan. Anda ingin sukses dalam pendidikan, maka sabarlah dalam belajar. Cernalah pelajaran satu demi satu. Ingin sukses dalam berkarir, bersabarlah dalam menyumbangkan produktifitas terbaik. Ingin sukses dalam kehidupan dunia agar berhadiahkan surga? maka bersabarlah dalam mentaati perintah sang Khaliq dan bersabar dalam beribadah, serta bersabar menahan diri untuk tidak melanggar laranganNYa.

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang sabar….Amin.. :)

Anda juga membaca ...:

Komentar Pembaca

Tidak ada komentar

Posting Komentar